Sore
hari , gue pergi jalan-jalan ke taman untuk ngerefresh pikiran gue dengan
tugas-tugas yang banyak dikasih oleh guru gue, setelah gue udah selesai
jalan-jalan. Gue melihat ada kecelakaan, antara mobil Toyota dengan Xenia. Kedua
mobil itu hancur , hingga tak berbentuk. Gue berharap ada korban yang selamat
dalam kecelakaan itu.
Gue pun bertanya kepada warga
sekitar, ‘Mas ada apa ya ini?’ Tanya gue
“Itu mas, ada kecelakaan. Di duga supir yang
mengendarai mobil Xenia mengantuk dan mengemudi sembarangan, kemudian menabrak
mobil dari arah yang berlawanan. “ jawabnya
‘Trus mas, ada korban yang selamat gak’ tanya gue
lagi.
“supir mobil Xenia meninggal di tempat, karna nyawanya
tidak bisa tertolong lagi. Sedangkan penumpang mobil Toyota, dibawa ke Rumah
Sakit. Katanya sih, 2 orang meninggal, 2 orang lagi luka-luka.
‘cukup mengerikan sekali yah’ gue menambahkan.
Yang anehnya orang di tempat itu.
Cuman asik, mengebadikan kejadian ini dengan cara difoto. Gue bergidik sejenak.
Gimana kalo ada kecelakaan mobil sedot Tinja. Apakah orang-orang ini masih ingin
mengabadikan atau memfoto kejadian ini, dengan tinja yang belepotan.
Aneh gue pikir, harusnya mereka membantu korban-korban kecelakaan itu,
membiayai korban-korban kecelakaan yang selamat mungkin. Ini malah foto-foto di
situ.
Malamnya, gue pengen membesuk 2
orang yang selamat itu. Gue langsung ke RS dimana korban itu dirawat. Gue
pengen memberikan suport, memberikan bantuan kepada korban kecelakaan itu.
Siapa tau itu bisa mengembalikan semangat untuk mereka.
Ketika udah sampai di RS, gue nanya
ke receptionist tentang kamar korban yang selamat dalam kecelakaan sore tadi di
taman. Ternyata, kamarnya di ‘133’ . Gue pun langsung ke kamar itu, di dekat
kamar itu ada orang yang lagi duduk. Gue kira itu kerabat korban kecelakaan
yang lagi sedih. Gue pengen mencoba ingin menenangkan orang itu.
‘Yang sabar ya mas’ gue datang sambil menyemangati
“ …” hanya diam
‘Hidup itu emang tidak ada yang abadi mas, jadi sabar
aja’ kata gue.
“ …” diam sambil menanggis
‘udah mas, yang sabar’ menambahkan lagi
“Lo ngomong apaan sih, gak liat gue lagi denger lagu
melloe” agak sewot
‘…’ gue diam, dan kemudian Hening.
“Sebenernya
gue lagi galau, karna gue baru diputusin sama pacar gue. Cuman gue gak ngasih
kabar sama dia, Sms gak pernah, Nelpon juga gue gak pernah. Mangkanya gue di
putusin.” Mencoba memecahkan keheningan dengan kegalauan.
‘…’ gue Cuma dia mendengar orang itu.
“padahal, gue masih sayang sama dia, tapi dia malah
ngebuang gue kayak gini.”
Kata gue dalam hati “ kenapa lo..??
malah jadi curhat! Emang gue peduli, enggak njirr” gue sangka dia kerabat
korban kecelakaan yang lagi sedih, eh ternyata orang yang lagi galau. Yang
salah tempat, ngapain mas-mas itu
ngegalau di RS. Dasar orang strezz. Pasti mas-mas ini orang yang galau kronis
karna masih belum bisa Move on, mendengar lagu-lagu mellow yang bikin enek, dan
teringat akan masa-masa indah bersama
mantan.
Yang jadi pertanyaan gue, ngapain
orang itu ngegalau di RS. Apa ada Move On clinic di sini? Kalo pun ada, gue
juga mau kesana. Karna jujur aja, gue masih belum bisa Move On dari gebetan
gue, yang PHP-in gue. (yah, jadi curhat gue nih) Tapi itu dulu , sekarang gue udah bisa Move On. Gue udah gak jomblo
lagi, sekarang gue gak di bully lagi sama teman-teman gue. Karna gak punya
pacar. Sebut aja pacar gue namanya “Wanto” gue sayang banget sama dia, doain
aja gue langgeng sama dia. Amiiin~
‘Oh, kalo gitu yang sabar ya’ kata gue sedikit sewot.
Dalam hati gue “bodo amat dah”
“iya,
bang” jawab dia.
‘maaf ya mas, saya gak bisa lama-lama. Saya pergi dulu
ya?’ kata gue.
“mau kemana mas, saya masih mau curhat. Please,
dengarin gue” agak sedikit alay.
‘tapi mas!’ jawab gue.
“PLEASEE!!!” pasang mungka sedih.
‘Ya udah mas, saya dengerin’ . Dalam hati gue
“Kampret!!! (-___-“)
“makasieh ya mas” mungka Alay.
Ya begitu lah, karna gak enak hati
ninggalin mas-mas itu. malam itu gue gak jadi membesuk korban-korban itu, gue
ngabisin banyak waktu ngedengerin curhat galau orang itu. Tapi gue agak kasian
sama orang itu, karna dia kayaknya sayang banget sama mantannya, tapi si mantan
udah gak mau ngasih Remidi sama si mas-mas ini.
Gue
juga pernah galau sama kayak si mas-mas ini, tapi gue gak nyusahin orang
kayak dia. Waktu itu gue suka banget sama seseorang dan tragis bagi gue, gue di
tolak. Padahal gue suka banget sama dia , tapi dia nolak gue. Betapa nyesek dan
galaunya gue dengan kalimat dengan kalimat seperti ini “Aku gak bisa nerima
kamu, kamu terlalu baik untuk aku” padahal gue tau dalam hatinya ngomong kayak
begini “ Aku gak mau Nerima Lo, mungka lo kayak Jigong Firaun”.
Yaudah lah abaikan aja, lagi pula
gue sekarang udah bisa Move on. Kembali ke mas-mas yang lagi galau tadi, pasti
mas-mas itu gak punya tempat untuk curhat dan terpaksa ke RS , ngedenger lagu
mellow dan sambil nanggis. Gue terbayang kalo gue lagi galau, dan gak ada
tempat bagi gue untuk curhat. Dan terpaksa memendam perasaan itu, itu rasanya
gak enak banget. Kalo ada temen untuk curhat pasti rasanya plong banget, sama
kayak Kentut. Kalo gak dikeluarin gak bakalan enak.
Walaupun agak kesan sama mas-mas
itu, tapi gue iklasin aja lah. Sekalian amal, karna malam itu udah gue habisin
dengan ngedenger curhat galau orang itu. Gue jadi capek, karna curhatnya kayak
jalan kereta api. Gak berhenti-henti, dan gue
pulang ke rumah. Gue mengurungkan niat gue untuk membesuk korban
luka-luka kecelakaan itu. Niat gue besok pengen menbesuk korban kecelakaan itu
sama teman-teman gue.
Keesokan harinya pun gue dan
teman-teman gue datang ke RS itu lagi, gue membesuk korban kecelakaan tersebut.
Ternyata mereka itu adalah anak-anak, 2 orang yg meninggal itu adalah kedua
orang tua mereka. Sungguh menyedihkan, diusia yg masih kecil mereka harus
berpisah dengan orang tuanya. Tapi, mau diapakan. Tuhan punya rencana lain buat
mereka, tubuh mereka memiliki luka-luka saat kecelakaan yang cukup parah.
Gue melihat ke mata mereka, masih
ada kesedihan yang mendalam. Gue yang datang kesana mencoba menghibur.
‘nama kalian berdua siapa dik?’
tanya gue
“ saya Tino dan adik saya itu Shinta”
Jawab anak yang paling tua
‘kalo boleh tau, sekarang kelas
berapa ya?’ kata seorang temen gue
‘ Kami berdua masih SD, saya sendiri
kelas 6 SD dan adik saya kelas 4 SD’
Kedua anak itu masih bersekolah di
sekolah dasar, mereka ditemani oleh paman dari anak-anak itu.
‘Dik, yang sabar ya. Ini semua ada
hikmahnya, tidak ada yang kekal di dunia ini dik.’ kata kami kepada mereka
“ …’’. Diam sambil mendengarkan
‘hidup kalian masih panjang, jalani
hidup ini dengan bersabar. Jangan terlalu lama bersedih, kedua orang tua
kalian. Pasti ingin kalian sukses dikemudian hari’ Gue menyemangati
“ Iya kak” dengan bergenangan air
mata.
Setelah mencoba menyemangati dan
membuat mereka tersenyum. Kami mengobrol dengan Paman Tino dan Shinta, bahwa
kami turut prihatin atas kecelakaan tersebut, dan kami memberikan bantuan
semampunya kepada anak-anak itu. Siapa tau bisa bernamfaat untuk mereka.
Kami pun pulang dengan hati yang
lega, melihat senyum di wajah mereka. Ketika kami memberikan bantuan kepada
mereka , Tino , Shinta, dan juga pamannya mengucapkan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya. Karena masih ada yang peduli kepada mereka.
Setelah gue sampai di rumah, gue
beristirahat di kamar. Dan memikirkan kemana mas-mas yang di RS kemarin, kenapa
gue gak melihat. Gue pikir Galau yang dialami mas-mas itu hampir sama dengan
rasa kehilangan yang dialami tino dan Shinta.
Galau terhadap cinta yang kita alami
sama seseorang , seperti kehilangan orang yang sangat kita cintai. Kecelakaan
yang dialami Tino dan Shinta sama seperti itu, kehilangan orang tua yang kita
cintai. Padahal kita belum siap akan itu, sama dengan Galau. Kita belum bisa
melupakan mantan, tapi bayangan selalu datang dipikiran kita.
Galau membuat kita susah Move on,
tapi kita harus berusaha untuk melakukannya. Sama seperti yang terjadi pada
Tino dan Shinta, mereka mencoba untuk tegar dan tidak terlalu lama bersedih.
Tapi itu sudah, dan membuat kita harus berusaha melakukannya.
Jadi kalo menurut gue Galau itu,
sebenarnya kehilangan terhadap seseorang. Baik itu disakiti, kasih sayang, dan
lain sebagainya. Galau itu ada hikmahnya, membuat kita belajar dari sesuatu
kehidupan. Jika ada kegalauan yang kita alami terhadap sesuatu, ambil hikmah
dari galau tersebut.
PESAN MORAL: Galaulah pada tempatnya, jangan sampai ada
salah tempat. Jangan galau di Rumah Sakit, karna itu akan menyusahkan orang.
Atau anda disangka orang Strezz.
Sebagai
makhluk sosial kita harus saling membantu, seperti mendengarkan curhat orang
galau. Mungkin Pahalanya dihitung permenit.
Kita
harus membantu sesama manusia, walaupun kita tidak kenal dengan orang tersebut.
Jika ada kecelakaan, bantulah orang yang mengalami kecelakaan tersebut. Bukan
diFoto-foto.
~~~