Ini adalah cerita tentang temen gue bernama Rabin, Mungkin kisah cintanya ini gak beda jauh sama gue, mungkin memang hidup kami ini memang sejalan. Ya, cerita ini memang tentang kami berdua . Kisah perjalanan kami ini memang hampir sama seperti halnya yang saya mau ceritakan ini yaitu kisah tentang "CINTA" wow . anak zaman sekarang memang di pikirannya hanyalah soal cinta,cinta,dan cinta-, seperti halnya di tempat sekolah gue ini . Temen-temen gue pada cerita tentang kisah perjalanan cintanya . seperti dia diputusin oleh pacarnya, baru di tembak seseorang, lagi PDKT, lagi CLBK ya banyaklah.\
Di sekolah gue ini gue punya temen-temen ya sebut saja Udin,Yanto,Suryo,dan Bambang . Temen-temen gue ini masih pada unyu-unyu karna itu gue suka bilangin mereka geng unyu . setiap kali gue mau curhat tentang cinta sama mereka, mereka pada bengong aja ngeliatin gue . maklum aja mereka belum pernah pacaran karna itu gue sebut mereka geng unyu . Karena gue gak ada temen buat curhat tentang cinta di kelas gue bete banget di kelas .
Bel pulang pun berbunyi " Tut....Tut....Tut..." *loh* gue biasanya pulang bareng temen deket gue yaitu Rabin .Karena slalu pengen numpang sama dia, slain gue masih banyak yang menumpang di mobil Rabin Yaitu Sularso, Alwi, Dan konah(nama samaran), kami ini ini bagaikan pasarit yang menempel ditubuh rabin.ya begitu lah, Rabin sering banget curhat sama gue tentang kisah perjalanan hidup nya yang suram eh bukan suram tapi, sangat sangat suram . pada saat itu Rabin curhat sama gue tentang kisah cintanya . Begini ceritanya check this out !!!
Sepulang dari sekolah gue pulang sama Rabin . Pada saat lagi di mobil, Rabin cerita dengan gue tentang kisah cinta nya . Dia banyak bercerita tentang Kisah drama percintaannya, dengan seorang cewek. Dan kebetulan cewek itu adalah kakak kelas gue sebut saja Markonah, jadi kisah cintanya itu dimulai dari kelas 1.
"Fiz, gue pengen cerita sesuatu. Tentang perjalanan Cinta gue" Kata Rabin dengan mata yang kaca-kaca. "oh silahkan" Kata gue mendengarkan.
"lo udah tau kan, gue suka sama seseorang sebut saja namanya Markonah dan lo tau itu" Kata Rabin
"iyaa, gue tau soal itu. Tapi, gue masih belum ngerti gimana lengkapnya" jawab gue pelan.
"ohh, iya. Itu dimulai saat gue kelas 1, gue dulunya suka sama Markonah. Dan rasa itu pun semakin menjadi-jadi." "...". Gue cuman diam mendengarkan perkataan orang idiot ini. "Gue sayang banget sama dia, karena gue orangnya dulu bisa dibilang "Cupu" gue gak berani untuk menegur dan menyapa pujaan hati gue itu". "..." Gue diam lagi, bingung ini kampret omong apaan. Maklum gue orangnya agak Telmi. "gue cuman kayak orang begok, sambil ngeliatin Markonah. Gue suka salting sendiri ketika dia lewat di depan gue, gue di ledekin abis-abisan sama temen-temen sekelas gue. apalagi Si "Ellang" yang menbabi buta meledek gue abis-abisan, gue cuman bisa diam. Bertanya kapan jiwa keberanian gue keluar". Jelas Rabin, Sampai-sampai dia ngomongnya gak nafas. Maklum aja dia lagi galau, gue ngertii perasaannya. Ya begitu lah, Rabin suka dengan Markonah. Tapi dia gak punya nyali untuk mendekatinya, dan kemudian seorang sahabat dari Markonah pujaan hatinya Rabin pun dengan suka rela memberikan Nomer telpon dia dan membantu Rabin. Kata Rabin, begitu senangnya dia begitu pertama kali smsan sama Markonah, sampai-sampai nahan boker untuk teros smsan sama Markonah. Jerih payah Rabin tidak sia-sia sodar-sodara, Rabin mendapatkan respon dr si Markonah. Namun, Tragis bagi Rabin. Si pujaan hatipun sudah memiliki pacar pada saat itu, walaupun begitu. Rabin masih tetap berusaha, memperjuangkan Cintanya itu. Gue bisa ngebayangin betapa, besarnya Cinta Rabin kepada Si dia pada saat itu. Dan berita menggembirakan datang, si pujaan hati ngejomblo pada saat itu. Rabin makin menjadi-jadi, begitu semangatnya dia pada saat itu. Rabin berusaha mati-matian sampai-sampai dia mau mati beneran, mungkin ini dia yang disebut cinta sejati , namun tuhan berkata lain. Si dia balikan sama mantannya. Rabin pun menjadi galau, dan berusaha move on. Tapi tidak bisa, karena cinta begitu besar*yakaleee* Setelah bisa move on untuk beberapa saat, si dia dikabarkan ngejomblo lagi. Dan sahabatnya bilang, Si dia gak bakalan balik lagi sama mantannya. Rabin dilema, antara melanjutkan aksi move on atau merjuangkan cinta nya kembali.
Teman-teman dari Rabin banyak mensuport untuk memerjuangkan cintanya itu, Rabin kembali berusaha mendekati si Markonah. Setelah beberapa hari tidak ada komunikasi antara mereka, mungkin Rabin sakit banget hatinya dan sempat di rawat di rumah sakit. Mendengar si Markonah balikan dengan mantannya*Nyesek* Setelah beberapa hari mendekati si Markonah kembali, Markonah malah jadian sama orang lain. Dan orang itu adalah salah satu sahabat gue, wajar aja dia galau berkepanjangan. Bayangkan aja mulai dari kelas 1 sampai kelas 2, dia udah berusaha mendekati Markonah dengan berbagai cara. Mulai dari minta di deketin sama si dia, minta nomer hape kemana-mana, nyari alamat rumahnya dan ternyata alamat palsu dan masih banyak lagi. Ya begitu lah, Markonah malah jadian sama orang lain. Mungkin Markonah gak tau betapa besarnya perasaan Rabin kepada dia, bisa aja kan perasaan sayang Rabin lebih besar daripada rasa sayang pacarnya itu. Namun Rabin tidak bisa berkata apa-apa, dia cuman bisa membusungkan dada. Dan berharap sampai kapan nasip suramnya ini akan selesai. "ya, gitu deh Fiz . Kisah gue". dan Rabin bisa bernapas kembali, setelah pembicaraan panjang. Setelah bertahun-tahun lamanya gue dengerin curhat Rabin sampai telinga gue pedes dengernya, Gue cuman bisa menyabarkan Rabin, gue hanya bisa berkata "mungkin kalian belum jodoh" begitu mudahnya gue mengucapkan kata itu, tanpa mementingkan perasaan Rabin . Gue tau Rabin hanyalah sebagian orang yang mendapatkan harapan palsu dari orang yang dia sukai, jadi menurut gue gak usah lah jadi galau. Cuman gara-gara orang yang gak tau perasaan kita. kita doakan saja agar Rabin tenang di alam sana *loh*
Ya alhamdulillah SesWanto banget *loh* setelah beberapa bulan mencoba move on, dengan bayangan Markonah yang slalu menghantui. Rabin udah bisa move on, dan mencari yang lain. Gue Bilang ke Rabin, itu adalah suatu langkah yang bagus. Untuk apa kelamaan galau untuk orang yang gak penting, masih banyak rumput hijau di luar sana *banyakkan bulu ketek lo kali*
Dan kabarnya sekarang Rabin udah memiliki pacar, gue berkata dalam hati, Betapa beruntungnya orang yang bisa mendapatkan Rabin, itu bisa dilihat dari dia memerjuangkan cintanya *uweekk, gue terpaksa bilang kayak gini agar ceritanya mengahurukan*. Walau dia gak mendapatkan yang dia inginkan. Gue doain aja mereka bisa langgeng ampe mampus dah .
Cuman satu kalimat yang ingin gue katakan untuk orang yang mengalami hal yang sama seperti Rabin "Jangan Lah Engkau menjadi KECEWA karena di tolak seseorang, tetapi BUAT lah orang yang telah menolakmu menjadi MENYESAL. Karena telah menolak kasih cinta darimu". Keren kan kata-kata gue, haha. Maklum aja kata-kata itu gue copas dari Mario Teguh.
Mungkin itulah perjalanan cinta mati-matian, mungkin agak gak jelas... tapi Harap di maklumi karna yang nulis baru keluar dari RSJ .
PESAN MORAL : Janganlah sia-siakan pengorbanan seseorang untuk mendapatkan cintamu, karna pada suatu saat engkau akan menyesal telah menghancurkan perasaan orang itu . dan janganlah engkau Kecewa karena di tolak seseorang, tetapi buat lah orang itu yang telah menolakmu MENYESAL !!
Di sekolah gue ini gue punya temen-temen ya sebut saja Udin,Yanto,Suryo,dan Bambang . Temen-temen gue ini masih pada unyu-unyu karna itu gue suka bilangin mereka geng unyu . setiap kali gue mau curhat tentang cinta sama mereka, mereka pada bengong aja ngeliatin gue . maklum aja mereka belum pernah pacaran karna itu gue sebut mereka geng unyu . Karena gue gak ada temen buat curhat tentang cinta di kelas gue bete banget di kelas .
Bel pulang pun berbunyi " Tut....Tut....Tut..." *loh* gue biasanya pulang bareng temen deket gue yaitu Rabin .Karena slalu pengen numpang sama dia, slain gue masih banyak yang menumpang di mobil Rabin Yaitu Sularso, Alwi, Dan konah(nama samaran), kami ini ini bagaikan pasarit yang menempel ditubuh rabin.ya begitu lah, Rabin sering banget curhat sama gue tentang kisah perjalanan hidup nya yang suram eh bukan suram tapi, sangat sangat suram . pada saat itu Rabin curhat sama gue tentang kisah cintanya . Begini ceritanya check this out !!!
Sepulang dari sekolah gue pulang sama Rabin . Pada saat lagi di mobil, Rabin cerita dengan gue tentang kisah cinta nya . Dia banyak bercerita tentang Kisah drama percintaannya, dengan seorang cewek. Dan kebetulan cewek itu adalah kakak kelas gue sebut saja Markonah, jadi kisah cintanya itu dimulai dari kelas 1.
"Fiz, gue pengen cerita sesuatu. Tentang perjalanan Cinta gue" Kata Rabin dengan mata yang kaca-kaca. "oh silahkan" Kata gue mendengarkan.
"lo udah tau kan, gue suka sama seseorang sebut saja namanya Markonah dan lo tau itu" Kata Rabin
"iyaa, gue tau soal itu. Tapi, gue masih belum ngerti gimana lengkapnya" jawab gue pelan.
"ohh, iya. Itu dimulai saat gue kelas 1, gue dulunya suka sama Markonah. Dan rasa itu pun semakin menjadi-jadi." "...". Gue cuman diam mendengarkan perkataan orang idiot ini. "Gue sayang banget sama dia, karena gue orangnya dulu bisa dibilang "Cupu" gue gak berani untuk menegur dan menyapa pujaan hati gue itu". "..." Gue diam lagi, bingung ini kampret omong apaan. Maklum gue orangnya agak Telmi. "gue cuman kayak orang begok, sambil ngeliatin Markonah. Gue suka salting sendiri ketika dia lewat di depan gue, gue di ledekin abis-abisan sama temen-temen sekelas gue. apalagi Si "Ellang" yang menbabi buta meledek gue abis-abisan, gue cuman bisa diam. Bertanya kapan jiwa keberanian gue keluar". Jelas Rabin, Sampai-sampai dia ngomongnya gak nafas. Maklum aja dia lagi galau, gue ngertii perasaannya. Ya begitu lah, Rabin suka dengan Markonah. Tapi dia gak punya nyali untuk mendekatinya, dan kemudian seorang sahabat dari Markonah pujaan hatinya Rabin pun dengan suka rela memberikan Nomer telpon dia dan membantu Rabin. Kata Rabin, begitu senangnya dia begitu pertama kali smsan sama Markonah, sampai-sampai nahan boker untuk teros smsan sama Markonah. Jerih payah Rabin tidak sia-sia sodar-sodara, Rabin mendapatkan respon dr si Markonah. Namun, Tragis bagi Rabin. Si pujaan hatipun sudah memiliki pacar pada saat itu, walaupun begitu. Rabin masih tetap berusaha, memperjuangkan Cintanya itu. Gue bisa ngebayangin betapa, besarnya Cinta Rabin kepada Si dia pada saat itu. Dan berita menggembirakan datang, si pujaan hati ngejomblo pada saat itu. Rabin makin menjadi-jadi, begitu semangatnya dia pada saat itu. Rabin berusaha mati-matian sampai-sampai dia mau mati beneran, mungkin ini dia yang disebut cinta sejati , namun tuhan berkata lain. Si dia balikan sama mantannya. Rabin pun menjadi galau, dan berusaha move on. Tapi tidak bisa, karena cinta begitu besar*yakaleee* Setelah bisa move on untuk beberapa saat, si dia dikabarkan ngejomblo lagi. Dan sahabatnya bilang, Si dia gak bakalan balik lagi sama mantannya. Rabin dilema, antara melanjutkan aksi move on atau merjuangkan cinta nya kembali.
Teman-teman dari Rabin banyak mensuport untuk memerjuangkan cintanya itu, Rabin kembali berusaha mendekati si Markonah. Setelah beberapa hari tidak ada komunikasi antara mereka, mungkin Rabin sakit banget hatinya dan sempat di rawat di rumah sakit. Mendengar si Markonah balikan dengan mantannya*Nyesek* Setelah beberapa hari mendekati si Markonah kembali, Markonah malah jadian sama orang lain. Dan orang itu adalah salah satu sahabat gue, wajar aja dia galau berkepanjangan. Bayangkan aja mulai dari kelas 1 sampai kelas 2, dia udah berusaha mendekati Markonah dengan berbagai cara. Mulai dari minta di deketin sama si dia, minta nomer hape kemana-mana, nyari alamat rumahnya dan ternyata alamat palsu dan masih banyak lagi. Ya begitu lah, Markonah malah jadian sama orang lain. Mungkin Markonah gak tau betapa besarnya perasaan Rabin kepada dia, bisa aja kan perasaan sayang Rabin lebih besar daripada rasa sayang pacarnya itu. Namun Rabin tidak bisa berkata apa-apa, dia cuman bisa membusungkan dada. Dan berharap sampai kapan nasip suramnya ini akan selesai. "ya, gitu deh Fiz . Kisah gue". dan Rabin bisa bernapas kembali, setelah pembicaraan panjang. Setelah bertahun-tahun lamanya gue dengerin curhat Rabin sampai telinga gue pedes dengernya, Gue cuman bisa menyabarkan Rabin, gue hanya bisa berkata "mungkin kalian belum jodoh" begitu mudahnya gue mengucapkan kata itu, tanpa mementingkan perasaan Rabin . Gue tau Rabin hanyalah sebagian orang yang mendapatkan harapan palsu dari orang yang dia sukai, jadi menurut gue gak usah lah jadi galau. Cuman gara-gara orang yang gak tau perasaan kita. kita doakan saja agar Rabin tenang di alam sana *loh*
Ya alhamdulillah SesWanto banget *loh* setelah beberapa bulan mencoba move on, dengan bayangan Markonah yang slalu menghantui. Rabin udah bisa move on, dan mencari yang lain. Gue Bilang ke Rabin, itu adalah suatu langkah yang bagus. Untuk apa kelamaan galau untuk orang yang gak penting, masih banyak rumput hijau di luar sana *banyakkan bulu ketek lo kali*
Dan kabarnya sekarang Rabin udah memiliki pacar, gue berkata dalam hati, Betapa beruntungnya orang yang bisa mendapatkan Rabin, itu bisa dilihat dari dia memerjuangkan cintanya *uweekk, gue terpaksa bilang kayak gini agar ceritanya mengahurukan*. Walau dia gak mendapatkan yang dia inginkan. Gue doain aja mereka bisa langgeng ampe mampus dah .
Cuman satu kalimat yang ingin gue katakan untuk orang yang mengalami hal yang sama seperti Rabin "Jangan Lah Engkau menjadi KECEWA karena di tolak seseorang, tetapi BUAT lah orang yang telah menolakmu menjadi MENYESAL. Karena telah menolak kasih cinta darimu". Keren kan kata-kata gue, haha. Maklum aja kata-kata itu gue copas dari Mario Teguh.
Mungkin itulah perjalanan cinta mati-matian, mungkin agak gak jelas... tapi Harap di maklumi karna yang nulis baru keluar dari RSJ .
PESAN MORAL : Janganlah sia-siakan pengorbanan seseorang untuk mendapatkan cintamu, karna pada suatu saat engkau akan menyesal telah menghancurkan perasaan orang itu . dan janganlah engkau Kecewa karena di tolak seseorang, tetapi buat lah orang itu yang telah menolakmu MENYESAL !!
0 Response to "Perjuangan Cinta Mati-Matian"
Post a Comment
pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak