
Mungkin kalian yang belum tau Bokap gue kayak gimana. Gue jelasin dari awal, bokap gue yang pastinya udah tua banget. Rambutnya yang udah banyak uban dan wajah yang semakin keriput. Walaupun begitu dia masih tetap bokap gue, kata nyokap gue dulu waktu muda bokap gue keren abiz. dan ganteng juga. Itu lah yang negbuat nyokap gue terpesona oleh hal itu *jiah*
Dari masa muda, bokap gue udah banyak tau asam garamnya cinta-cintaan kayak begitu. Malahan prinsip bokap gue, Cinta itu gak ada! Yang ada itu hanya rasa Sayang. (Puitis banget bokap gue, walaupun gue kagak ngerti Maksudnya itu APAA!). Jadi gitu deh, Cinta itu cuman untuk tuhan kita. Dan Rasa sayang baru untuk pasangan kita.
Bokap gue ini, bisa dikatakan dia itu Papa lauren. kenapa gue juluki seperti itu, karena dia itu dapat mengetahui watak dari seseorang melalui raut wajahnya. Seperti gue ini: bokap gue bilang, gue ini orang yang pendengki, pendendam, keras kepala dan terakhir labil. dan semua itu benar gue rasa, setelah gue lama merenung di atas gunung (entah apa hubungannya).
Gue juga pernah nunjukin foto pacar gue ke bokap gue, untuk menerawang kepribadiannya. niat gue untuk bisa beradaptasi dengan sifat-sifat dia itu, biar gue kagak kaget kalo dia orangnya begitu. biar kita bisa saling toleransi. Dan kata bokap "Cewek kmu gak cocok kerja di air, ketik reg spasi ramal kirim ke Klinik Tongfeng terdekat" (Kenapa jadi Absurd begini, emangnya bokap gue Ki joko boda apa?) gak jadi gini pacar gue punya sifat : mudah nangis, kayak manja gitu deh, dia lebih suka diperhatiin, kolokan. Itu sih melalui penerawanngan bokap.
gue pikir-pikir benar juga, gue renungkan lagi dan gue setuju ama pendapat bokap gue itu. Di saat itu Bang Dian yang gak mau kalah ama gue, dia nanyain juga. Dia ngasih foto pacarnya saat itu, namanya kak Astrid. Mereka sekarang LDR, soalnya abang gue kerjanya di Palembang dan pacar abang gue itu di jakarta. gak tau tuh dimananya.
Begitu bapak gue make kacamata rabun dekatnya, dan dia memberi penerawangannya kepada bang Dian dan gue ikut ngedengerin. Sifat dari Kak Astrid itu adalah keras, maksudnya dia itu udah seperti batu kokoh yang gak bisa diatur. Dia itu termasuk cewek berprinsip. Mandiri, keras kepala gitu deh gak bisa di atur-atur.. Karena abang Dian gue ini lagi tahap mencari calon Istri, bokap gue bilang dia gak bakalan cocok klo bareng kak Astrid.
Dia punya prinsipnya sendiri, kalau abang gue dan kak Astrid itu nikah. Bisa jadi abang gue yang jadi Bapak rumah tangga, karena watak dari kak Astrid itu sendiri yang udah keras. Kak Astrid ini kata abang gue dia dari mulai kecil udah belajar hidup mandiri, demi memenuhi kebutuhan keluarga. Pokoknya mandiri banget karena udah banyak mengalami dan udah tau banyak tentang kerasnya hidup.
Jadi ginih, kalo cocokin sama sifat abang Dian. Kak Astrid itu gak cocok sama abang gue, karena hal itu tadi. Kalo dilihat dari sifat Bang Dian itu orangnya belum berkepribadian (Semacam labil kayak gitu deh, sama kayak gue Abang ama Adek beda serantang dua rantang), gak berprinsip, dan bisa jadi masih dalam tahap pendewasaan itu menurut gue. Sedangkan kak Astrid orangnya beda banget sama bang Dian.
Yang ditakutin sama bokap gue berdasarkan prinsip bokap gue itu sendiri, Bang Dian kalo emang udah mau serius sama Doinya itu. Entar malah Bang Dian yang diperbudak, gak jarang di jaman sekarang banyak cowok yang takut sama Cewek (Baca: Suami-suami takut istri). Nah menurut bokap gue itu gak bagus, pokoknya memalukan banget jika seorang cowok takut dengan cewek.
Cowok itu pemimpin dalam rumah tangga kelak, sedangkan cewek bakalan jadi ibu rumah tangga nanti yang mematuhi perintah dari suami. Jaman sekarang udah beda, Istri yang merintah suami. Dimana letak Kejantanan kalian.
Dari kesimpulan tersebut, kalau bang Dian sama kak Astrid nikah atau menjalin hubungan yang lebih serius. kak Astrid akan sulit melakukan perintah dari suaminya (Itu klo misalnya jadi) soalnya Dia punya prinsipnya sendiri dan keras kepala gituh.
bang Dian agak gak terima dengan apa yang dibilang, dia berpendapat Astrid orangnya gak gitu. Selama menjalin hubungan emang bener dia orangnya Keras, Tegas, dan mandiri. Dan kata Bang Dian dia nurut-nurut aja sama dia.
Di saat itu gue cuman melongo ngeliat percakapan bapak sama anak ini, tanpa gue sadari boker gue berceceran dimana-mana *Ehh, gak gini juga, pasti lo salah baca*
" Perempuan itu, penuh akan tipu daya ian. Perempuan itu penuh akan kepalsuan, mereka bisa menutupi apa yang ada pada dirinya. Sebagai contoh : Perempuan yang meresa sedih, begitu mudahnya saat kita tanya ada apa pada dirinya. Dia cuman jawab "Gak papa". Padahal di hati mereka sedih banget, jadi mereka itu sering ber-acting." Kata bokap gue memaparkan.
"Terus kalau dari sifat, gak ada kesamaan. Terus bagaimana kita mencari bisa tau kalau seseorang itu cocok sama kita" tanya Bang Dian.
"Kita teliti terlebih dahulu, kita lihat dari kelakuannya, sifatnya, samakan dengan keinginan hati kita dan samakan dengan sifat kita. Kalau kata papa, ian itu lebih cocok sama perempuan yang penurut. Gak cocok sama astrid itu, nah carilah perempuan yang seperti itu. " Jawabnya .
"Tapi, yang namanya Sifat itukan bisa dirubah" tanya bang Dian lagi.
"Yang namanya Sifat itu gak akan bisa dirubah, soalnya itu sudah menjadi kebiasaan dari kecil."
" Terus apa pendapat papa tentang "Indahnya Perbedaan" Gue nyeletuk.
"Itu hanya kalimat untuk hal toleransi, kalimat itu sepertinya untuk mengurangi rasa Ego. faktor penting sebenarnya harus ada kesamaan dari diri kita. Dan orang yang kita sayangi itu. Jika terlalu sering banyak perbedaan bisa berdampak buruk juga terhadap kita." Jawab bokap.
"Kalau sudah ada rasa Sayang bagaimana?" Tanya bang Dian.
"Nah itu papa serahkan ke diri Ian sendiri, walaupun dari sifat ian sama Astrid itu sangat jauh. Bisa-bisa apa yang tidak papa inginkan terjadi kepada kamu, hati-hatilah dalam memilih keputusan. Hidup itu pilihan, apalagi soal pedamping hidup, kalau papa tidak melarang apa pilihanmu. Ada rahasia di balik rahasia."
Kami bertiga saling diskusi tentang hal itu, mungkin setiap orang memiliki pendapat yang berbeda, dari apa yang bisa gue dapat dari sebuah obrolan ini : 1. Tentang Cewek, jangan terlalu percaya sama yang namanya cewek. Soalnya ada beberapa yang kita fikirkan terlebih dahulu. Seperti kata bokap gue dari awal (Cewek itu suka Acting. Gak selamanya apa yang diomongin cewek itu Reall!!!
Orang-orang yang kena PHP ( Cowok ) mereka gak memikirkan hal itu, jadi jangan terlalu kegeeran deh sama perhatian yang di kasih cewek. Apalagi itu belum jelas maksudnya apa. Itu menurut gue...
2. Hidup itu pilihan broo, jadi apapun keputusan kita. Kita juga yang akan mendapat konsekuensinya, orang lain hanya memberikan pendapat untuk bagaimana kita melalui hal tersebut. Seperti yang dilakuin bokap gue tadi, yang menjalani hanya Bang Dian. Orang tua kita harus bisa menghargai apa pilihan kita, tentang ketidak cocok-an sifat/ atau sikap tinggal kita yang bisa melakukan. Bisa kita untuk merubah kelakuan/sifat pasangan (hal yang negatif) kita. Semua ini tentang Toleransi dan menjaga Keeogisan.
Jadi ini pendapat gue dan Wejang bokap gue, bagaimana dengan kalian??? ~
0 Response to "#Wejangan Bokap"
Post a Comment
pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak